ORANG TUA WAJIB TAHU ! INILAH CARA MENGATASI STEP / STUIP / KEJANG DEMAM PADA BAYI DAN BALITA ANDA!
Untuk
mencegah beberapa hal yg tidak diinginkan, disarankan supaya orangtua
sesegera mungkin berikan pertolongan pertama begitu tahu si kecil
mengalami kejang demam.
Kemudian,
janganlah tunggulah waktu lagi bawa segera si kecil ke dokter atau
klinik terdekat. Janganlah terpaku cuma pada lamanya kejang, tak tahu
hanya beberapa detik atau demikian menit. Dengan demikian, si kecil
bakal memperoleh penanganan lebih lanjut yang tepat dari para ahli.
Biasanya dokter akan memberikan obat penurun panas, sekalian membekali
obat untuk menangani kejang serta antikejang. “Sebagai pertolongan
pertama, tidak usah membawanya segera ke rumah sakit lengkap yang
letaknya relatif lebih jauh karena bisa-bisa si kecil mendapat risiko
yang lebih berbahaya akibat lambat memperoleh pertolongan pertama. ”
Selain
itu, bila kejang demam tak segera memperoleh penanganan semestinya, si
kecil juga terancam akan terserang retardasi mental. Pasalnya, kejang
demam dapat mengakibatkan rusaknya sel-sel otak anak. Jadi, bila kejang
itu berlangsung dalam jangka waktu yang lama, jadi kemungkinan beberapa
sel yang rusak juga bakal makin banyak. Bukanlah mustahil tingkat
kecerdasan anak bakal menurun drastis serta tak dapat lagi berkembang
secara optimal.
Bahkan
juga beberapa masalah kejang demam dapat menyebabkan epilepsi pada
anak. Yang tidak kalah penting, begitu anaknya terkena kejang demam,
orang tua juga harus ekstra hati-hati. Soalnya, dalam satu tahun pertama
sesudah kejadian, kejang sama atau malah yang lebih hebat berpeluang
terulang kembali.
Untuk
mengantisipasinya, sediakanlah obat penurun panas serta obat antikejang
yang telah diresep-kan dokter anak. Walau begitu, orangtua jangan
kelewat cemas. Karena dengan penanganan yang tepat serta segera, kejang
demam yang berlangsung beberapa waktu biasanya tidak menyebabkan masalah
manfaat otak.
CIRI-CIRI KEJANG
Tentu
saja dalam hal semacam ini orang tua harus dapat membaca ciri-ciri
seorang anak yang terserang kejang demam. Salah satunya :
ke-2
kaki serta tangan kaku disertai gerakan-gerakan kejut yang kuat serta
kejang-kejang selama 5 menit. bola mata berbalik ke atas
– gigi terkatup
– muntah
– tidak jarang si anak berhenti napas sejenak.
– pada sebagian kasus tak dapat mengontrol pengeluaran buang air besar/kecil
– pada masalah berat, si kecil sering tidak sadarkan diri. Adapun intensitas saat kejang juga sangatlah bervariasi, dari sebagian detik hingga puluhan menit.
– muntah
– tidak jarang si anak berhenti napas sejenak.
– pada sebagian kasus tak dapat mengontrol pengeluaran buang air besar/kecil
– pada masalah berat, si kecil sering tidak sadarkan diri. Adapun intensitas saat kejang juga sangatlah bervariasi, dari sebagian detik hingga puluhan menit.
TIPS ATASI KEJANG DEMAM
Berikut
sebagian penjelasan tentang kejang serta demam pada anak : . Suhu tubuh
normal anak sekitar antara 36-37 C. Si kecil dinyatakan demam apabila
temperatur badannya yang diukur lewat mulut/telinga tunjukkan angka 37, 8
C ; lewat rektum 38 C, serta 37, 2 C lewat ketiak. Sebelum semakin
tinggi, segera beri obat penurun panas. .
Orang
tua janganlah begitu mudah menyampaikan seorang anak demam atau tidak
hanya dengan menempelkan punggung tangannya di dahi anak. Cara ini jelas
tak akurat karena sangat dipengaruhi oleh kepekaan serta suhu badan
orang tua sendiri.
Termometer
air raksa dipercaya merupakan cara yang paling tepat untuk mengukur
suhu tubuh. Pengukuran suhu tubuh bakal lebih akurat apabila termometer
tersebut diletakkan di rongga mulut atau rektum/anus di banding ketiak.
Saat
menghadapi si kecil yang sedang kejang demam, sedapat mungkin coba
bersikap tenang. Sikap cemas cuma bakal bikin kita tidak tahu harus
berbuat apa yang mungkin saja saja bakal membuat penderitaan anak tambah
parah.
Janganlah
pakai alkohol atau air dingin untuk menurunkan suhu badan anak yang
sedang demam. Penggunaan alkohol sangat berpeluang mengakibatkan iritasi
pada mata serta intoksikasi/keracunan.
Lebih
aman gunakan kompres air biasa yang ditempatkan di dahi, ketiak, serta
lipatan paha. Kompres ini bertujuan menurunkan suhu di permukaan badan.
Turunnya suhu ini diharapkan berlangsung karena panas tubuh dipakai
untuk menguapkan air pada kain kompres. Penurunan suhu yang mencolok
justru tak disarankan.
Jangan
coba-coba memberi aspirin atau jenis obat lainnya yang mengandung
salisilat karena diduga bisa menyebabkan sindroma Reye, sejenis penyakit
yang termasuk langka serta mempengaruhi kerja lever, darah, serta otak.
Setelah
anak benar-benar sadar, bujuklah ia untuk banyak minum serta konsumsi
makanan berkuah atau buah-buahan yang banyak mengandung air. Dapat
berupa juice, susu, teh, serta minuman lainnya. Dengan demikian, cairan
tubuh yang menguap akibat suhu tinggi dapat cepat tergantikan.
Janganlah
selimuti si kecil dengan selimut tebal. Selimut serta pakaian tebal
serta tertutup justru bakal meningkatkan suhu badan serta menghalangi
penguapan. Baju ketat atau yang mengikat terlalu kencang sebaiknya
ditanggalkan saja.
YANG BISA DILAKUKAN ORANG TUA
Segera beri obat penurun panas demikian suhu badan anak melalui angka 37, 5 C.
Kompres dengan lap hangat (yang suhunya kurang lebih sama dengan suhu badan si kecil). Janganlah kompres dengan air dingin, karena bisa menyebabkan “korsleting”/benturan kuat di otak pada suhu panas badan si kecil dengan kompres dingin tadi.
Kompres dengan lap hangat (yang suhunya kurang lebih sama dengan suhu badan si kecil). Janganlah kompres dengan air dingin, karena bisa menyebabkan “korsleting”/benturan kuat di otak pada suhu panas badan si kecil dengan kompres dingin tadi.
Agar
si kecil tak cedera, pindahkan benda-benda keras atau tajam yang ada
dekat anak. . Tidak perlu menahan mulut si kecil supaya terus terbuka
dengan mengganjal/menggigitkan sesuatu di antara giginya. . Miringkan
posisi tubuh si kecil supaya penderita tak menelan cairan muntahnya
sendiri yang dapat mengganggu pernapasannya.
Janganlah memberi minuman/makanan segera setelah berhenti kejang karena cuma bakal berpeluang bikin anak tersedak.
KEJANG TANPA DEMAM
Penyebabnya
bermacam-macam. Yang penting, jangan sampai berulang serta berjalan
lama karena bisa merusak sel-sel otak. Menurut dr. Merry C. Siboro, Sp.
A, dari RS Metro Medical Centre, Jakarta, kejang yaitu kontraksi otot
yang berlebihan di luar kehendak.
“Kejang-kejang
kemungkinan dapat berlangsung apabila suhu badan bayi atau anak terlalu
tinggi atau bisa juga tanpa ada disertai demam. ”
Kejang
yang disertai demam dimaksud kejang demam (convalsio febrilis).
Biasanya disebabkan ada satu penyakit pada badan si kecil. Contoh, demam
tinggi disebabkan infeksi saluran pernapasan, radang telinga, infeksi
saluran cerna, serta infeksi saluran kemih. Sedangkan kejang tanpa ada
demam adalah kejang yang tidak disertai demam. Juga banyak terjadi pada
anak-anak.
BISA DIALAMI SEMUA ANAK
Kondisi
kejang umum terlihat dari tubuh sebagai kaku serta bola mata berbalik
ke atas. Keadaan ini biasa dimaksud step atau kejang toniklonik
(kejet-kejet). Kejang tanpa ada demam dapat dialami seluruhnya anak
balita. Bahkan bayi baru lahir.
Umumnya
karena ada kelainan bawaan yang mengganggu manfaat otak hingga bisa
mengakibatkan timbulnya bangkitan kejang. Bisa juga disebabkan trauma
lahir, ada infeksi-infeksi pada saat-saat terakhir lahir, proses
kelahiran yang sulit hingga sebagian oksigen tidak masuk ke otak, atau
menanggung derita kepala besar atau kecil.
Bayi
yang lahir dengan berat diatas 4. 000 gr bisa juga berisiko alami
kejang tanpa ada demam pada saat lewat saat neonatusnya (28 hari setelah
dilahirkan).
“Ini
biasanya disebabkan ada riwayat ibu menderita diabetes, hingga anaknya
alami hipoglemi (ganggguan gula dalam darah). Dengan demikian, tidak
demam juga, dia dapat kejang. ”
Selanjutnya,
si bayi dengan masalah hipoglemik akibat kencing manis ini bakal rawan
pada kejang. “Contohnya, telat di beri minum saja, dia segera kejang. ”
Uniknya, bayi prematur malah jarang sekali menanggung derita kejang.
“Penderitanya lebih banyak bayi yang cukup bln.. Disangka karena sistem
sarafnya telah sempurna hingga lebih rawan dibanding bayi prematur yang
memanglah belum sempurna. ”
JANGAN SAMPAI TERULANG
Penting
diperhatikan, apabila anak pernah kejang, ada kemungkinan dia dapat
kejang lagi. Walau sebenarnya, kejang tidak bisa dilewatkan berulang
selain juga tidak bisa berlangsung lama atau kian lebih 5 menit. Apabila
berlangsung bisa membahayakan anak.
Masalahnya,
setiap saat kejang anak alami asfiksi atau kekurangan oksigen dalam
darah. “Setiap menit, kejang dapat mengakibatkan rusaknya sel-sel pada
otak, karena terhambatnya aliran oksigen ke otak.
Bayangkan
apa yang terjadi apabila anak bolak-balik kejang, berapakah ribu sel
yang akan rusak? Tidak ada aliran oksigen ke otak ini dapat menyebakan
sebagian sel-sel otak alami kerusakan.
”Kerusakan
di otak ini bisa mengakibatkan epilepsi, kelumpuhan, bahkan juga
retardasi mental. Oleh karenanya, pada anak yang pernah kejang atau
memiliki bakat kejang, sebaiknya orang tua selalu memantau supaya jangan
terjadi kejang berulang.
DIMONITOR TIGA TAHUN
Risiko
berulangnya kejang pada anak-anak, biasanya tergantung pada type kejang
dan ada atau tidaknya kelainan neurologis berdasar pada hasil EEG
(elektroensefalografi). Diantara bayi yang mengalami kejang neonatal
(tanpa ada demam), bakal terjadi bangkitan tanpa ada demam dalam 7 th.
pertama pada 25% masalah. Tujuh puluh lima % di antara bayi yang alami
bangkitan kejang itu akan jadi epilepsi.
Harus diusahakan, dalam tiga th. setelah kejang pertama, jangan ada kejang berikut.
Dokter
bakal mengawasi selama tiga th. sesudahnya, setelah kejang pertama
datang. Apabila dalam tiga th. itu tidak ada kejang lagi, walau hanya
dalam beberapa detik, jadi untuk selanjutnya anak tersebut memiliki
prognosis baik. Berarti, tak terjadi kelainan neurologis serta mental.
Namun,
bagaimanakah jika setelah diobati, ternyata di th. kedua berlangsung
kejang lagi? “Hitungannya harus diawali lagi dari th. pertama.
”Pokoknya, jangka waktu yang dianggap aman untuk monitoring yaitu
sepanjang tiga th. setelah kejang.
Jadi,
selama tiga th. setelah kejang pertama itu, si anak mesti bebas kejang.
Anak-anak yang bebas kejang selama tiga th. itu serta sesudahnya,
biasanya bakal baik serta sembuh. Kecuali pada anak-anak yang memang
sejak lahir telah mempunyai kelainan bawaan, semisal kepala kecil
(mikrosefali) atau kepala besar (makrosefali), dan bila ada tumor di
otak.
RAGAM PENYEBAB
“Kejang
tanpa demam dapat berasal dari kelainan di otak, bukanlah berasal dari
otak, atau aspek keturunan, ” penjabarannya satu per satu dibawah ini.
* Kelainan neurologis Setiap penyakit atau kelainan yang mengganggu manfaat otak dapat menimbulkan bangkitan kejang.
Contoh,
akibat trauma lahir, trauma kepala, tumor otak, radang otak, perdarahan
di otak, atau kekurangan oksigen dalam jaringan otak (hipoksia).
*
Bukan neurologis Dapat dikarenakan masalah elektrolit darah disebabkan
muntah serta diare, gula darah rendah disebabkan sakit yang lama, kurang
konsumsi makanan, kejang lama yang dikarenakan epilepsi, masalah
metabolisme, masalah peredaran darah, keracunan obat/zat kimia, alergi
serta cacat bawaan.
*
Faktor keturunan Kejang disebabkan penyakit lain seperti epilepsi
biasanya datang dari keluarga yang mempunyai kisah kejang demam sama.
Orangtua yang pernah mengalami kejang sewaktu kecil baiknya waspada
karena anaknya berisiko tinggi mengalami kejang yang sama.
WASPADAI DI BAWAH 6 BULAN
Orang
tua harus waspada apabila anak sering kejang tanpa demam, terlebih di
bawah usia 6 bln., Karena kemungkinannya untuk menderita epilepsi besar.
Masalahnya,
kejang pada anak dibawah 6 bln., terlebih pada masa neonatal itu
berbentuk khas. “Bukan cuma seperti toniklonik yang sampai kini kita
kenal, namun juga dalam bentuk gerakan-gerakan lain. Contoh, matanya
juling ke atas lalu bergerak-gerak, bibirnya kedutan atau tangannya
seperti tremor.
Dokter
biasanya waspada, namun bila kejangnya terjadi dirumah, biasanya tidak
sering ibu yang ngeh. ” Itulah penyebab, orang tua harus memerhatikan
betul kondisi bayinya.
MENOLONG ANAK KEJANG
Jangan
cemas, segera longgarkan pakaiannya serta terlepas atau buang
seluruhnya yang menghambat saluran pernapasannya. Jadi bila sedang makan
mendadak anak kejang, atau ada sesuatu di mulutnya waktu kejang, segera
keluarkan.
Miringkan
tubuh anak karena biasanya anak yang sedang kejang keluarkan
cairan-cairan dari mulutnya. “Ini sebenarnya air liur yang banyak
jumlahnya karena saraf yang mengatur kelenjar air liur tidak terkontrol
lagi. Bila sedang kejang, kan, saraf pusatnya terganggu. Bukan hanya air
liur, air mata juga dapat keluar. ” Manfaat memiringkan badan adalah
agar cairan-cairan ini langsung keluar, tak menetap di mulut yang jadi
berisiko menyumbat saluran napas serta jadi parah situasi.
Janganlah
mudah percaya bahwa meminumkan kopi pada anak yang sedang kejang dapat
langsung menghentikan kejang itu. “Secara medis, kopi tidak bermanfaat
untuk menangani kejang. Kopi malah bisa mengakibatkan tersumbatnya
pernapasan apabila diberikan waktu anak alami kejang, yang jadi dapat
mengakibatkan kematian. ”
Segera
bawa anak ke rumah sakit terdekat, jangan sampai otak kelamaan tidak
memperoleh oksigen. “Usahakan lama kejang tidak lebih dari tiga menit.
Siapkan obat antikejang yang disarankan dokter bila anak memanglah
pernah kejang atau punya riwayat kejang. ”
PENATALAKSANAAN
Penatalaksaan kejang mencakup :
1.
Penanganan waktu kejang* Hentikan kejang : Diazepam dosis awal 0, 3 –
0, 5 mg/kgBB/dosis IV (Suntikan Intra Vena) (perlahan-lahan) atau 0,
4-0, 6mg/KgBB/dosis REKTAL SUPPOSITORIA. Apabila kejang belum bisa
teratasi bisa diulang dengan dosis yang sama 20 menit lalu.
* Turunkan demam :
Anti Piretika : Paracetamol 10 mg/KgBB/dosis PO (Per Oral/melalui mulut) diberikan 3-4 kali satu hari.
Kompres ; suhu 39º C dengan air hangat, suhu 38º C dengan air umum.
* Pengobatan penyebab : antibiotika diberikan sesuai sama indikasi dengan penyakit dasarnya.
*
Penanganan sportif yang lain meliputi : bebaskan jalan nafas, pemberian
oksigen, memberi keseimbangan air serta elektrolit, pertimbangkan
keseimbangan tekanan darah.
2.
Pencegahan Kejang* Pencegahan berkala (intermiten) untuk kejang demam
sederhana dengan Diazepam 0, 3 mg/KgBB/dosis PO (Per Oral/melalui mulut)
serta anti piretika ketika anak menderita penyakit yang disertai demam.
*
Pencegahan kontinu untuk kejang demam komplikata dengan Asam vaproat
15-40 mg/KgBB/dosis PO (per oral/melalui mulut) dibagi dalam 2-3 dosis.
ANAK EPILEPSI HARUS KONTROL SETIAP 3 BULAN
Mereka
yang berisiko menderita epilepsi yaitu anak-anak yang lahir dari
keluarga yang memiliki kisah epilepsi. Terkecuali juga anak-anak dengan
kelainan neurologis sebelum kejang pertama datang, baik dengan atau
tanpa ada demam.
Anak
yang kerap kejang memanglah berpotensi menderita epilepsi. Namun
janganlah cemas, anak yang menderita epilepsi, kecuali yang lahir dengan
kelainan atau masalah pertumbuhan, dapat tumbuh serta berkembang
seperti anak-anak yang lain. Prestasi belajar mereka tak kalah dengan
anak yang normal.
Jadi,
kita tidak perlu mengucilkan anak epilepsi karena dia dapat berkembang
normal seperti anak-anak yang lain. “Yang penting, ia tertangani dengan
baik. Biasanya bila anak itu sering kejang, dokter bakal berikan obat
yang dapat menjaganya agar jangan sampai kejang lagi.
Pada
anak epilepsi, fokus perawatannya adalah jangan sampai terjadi kejang
lagi. Untuk itu, perlu kontrol, sekurang-kurangnya setiap 3 bln. supaya
monitoring dari dokter jalan terus. ”
0 Response to "ORANG TUA WAJIB TAHU ! INILAH CARA MENGATASI STEP / STUIP / KEJANG DEMAM PADA BAYI DAN BALITA ANDA!"
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.